Polda Metro Jaya menerima 2 laporan terpaut permasalahan penipuan yang diprediksi dicoba salah satu wedding organizer( WO) bernama samaran NW di Depok, Jawa Barat. Laporan itu diterima polisi secara berturut- turut pada 4 serta 5 Agustus 2024.“ Hingga dikala ini, kami menerima 2 laporan yang memberi tahu suatu WO terpaut terdapatnya dugaan penggelapan ataupun penipuan,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes( Pol) Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis( 8/ 8/ 2024). Kata Ade Ary, nilai kerugian yang dialami salah satu korban memegang Rp 2 miliyar. Sedangkan, nilai kerugian korban yang lain menggapai ratusan juta rupiah.
Polisi juga saat ini tengah mendalami dugaan penipuan tersebut.
“ Masih kami dalami dahulu,” imbuh Ade Ary. Diberitakan lebih dahulu, wedding organizer( WO) di Depok bernama samaran NW diprediksi menipu puluhan calon pengantin serta vendor. Nilai dugaan penipuan menggapai Rp 2 miliyar.
” Jika secara totalitas yang kita telah coba informasi dari sahabat korban, itu terdapat dekat 40- an( korban pendamping calon pengantin). Totalnya dekat Rp 2 miliyar lebih lah,” kata salah satu korban bernama Aziz( 32). Aziz mengatakan, jumlah ini masih berpotensi meningkat. Karena, para korban masih terus mencari pendamping calon pengantin serta vendor yang diprediksi pula jadi korban penipuan.
Bagi Aziz, tiap korban hadapi kerugian yang berbeda- beda, dari kisaran Rp 40 juta sampai Rp 100 juta.
” Jika aku kerugiannya dekat Rp 55 juta,” tutur ia. Aziz mengaku mengenali WO bernama samaran NW ini lewat halaman media sosial Instagram pada Desember 2023 kemudian. Dia tertarik lantaran WO tersebut menawarkan paket perkawinan tercantum bulan madu dengan harga Rp 75 juta.” Di dini itu aku dikasih harga Rp 75 juta, terus dijanjikan terdapat potongan harga sebab aku ketemunya( sama WO) itu bulan Desember tahun 2023,” ucap Aziz. WO tersebut menawarkan potongan harga sebesar Rp 15 juta. Tetapi, Aziz dimohon lekas melaksanakan booking.
Katanya, potongan harga itu tidak lagi berlaku bila booking dicoba pada tahun 2024. Pendek cerita, sehabis memesan paket pada WO tersebut, 2 hari saat sebelum perkawinan, WO itu susah dihubungi. Pihak WO tidak mengangkut telepon ataupun membalas pesan WhatsApp.” Aku coba hubungin vendor- vendor yang WO janjikan. Aku hubungin WO- nya, cocok dihubungin itu nyatanya dari tiap vendor itu belum dibayar,” jelas Aziz. Dari sana, Aziz menyadari dirinya jadi korban penipuan. Kesimpulannya, satu hari menjelang perkawinan, dia padat jadwal mencari pinjaman duit dari keluarga dan mencari vendor baru.